Baru Dapat Sertifikasi Prioritas Unggul Nasional, Duku Muaropanco Malah di Serang Hama
Oleh : Mohd Khalid 27-Mei-2009, 04:29:29 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia - BANGKO JAMBI. Para petani duku di Desa Muaropanco Barat Kabupaten Merangin Jambi dan sekitarnya di Renah Pembarab Kabupaten Merangin akhir-akhir mengeluh. Pasalnya, mereka yang baru mendapat sertifikasi nasional, tapi tanaman duku mereka malah diserang hama. Bahkan sudah puluhan batang duku milik warga yang mati dan batangnya diserang penggerek batang. Padahal baru saja 2009 ini, Duku Muaropanco yang manis dan harum mendapat Sertifikasi Prioritas Unggul dari menteri Pertanian RI.
''Petani duku mengeluhkan banyaknya batang duku mereka yang mati,'' kata Alip Vancho, Ketua Karang Taruna Muaropanco kepada iKabar Indonesia, di Bangko.Menurut dia, puluhan batang duku diserang hama penyakit dan mati tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya Apalagi petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Merangin sama sekali belum turun ke lokasi. 'Kemungkinan dipicu adanya ulat penggerek batang. Buktinya, batang duku, baik yang usia ratusan tahun dan yang masih muda sudah banyak yang rusak batangnya, karena dimakan ulat,'' tutur warga lainnya.
Sedangkan Ketua Karang Taruna desa Muara Panco Barat sudah melayangkan surat resmi kepada Dinas Pertanian Kabupaten Merangin, soal adanya serangan hama terhadap batang duku akhir-akhir ini, tapi belum ada juga petugas yang turun untuk melihat dan mengobatinya. ''Sepertinya petani hanya bisa pasrah, menerima cobaan ini,” katanya.
Tak begitu resahnya warga, lanjutnya, lantaran saat sekarang ini tidak ada duku yang berbuah ataupun berbunga. Tapi jika sedang berbunga atau berbuah, lalu diserang hama, maka sudah banyak warga yang panik. Apalagi semua masyarakat di Muaropanco dan sekitarnya memiliki pohon duku.
Sementara jumlah batang duku di Muaropanco mencapai 37.900 batang atau sekitar 25.350 batang sudah produksi. “Kalau duku berbuah, sudah banyak dari luar daerah yang langsung membeli duku di Muaropanco ini. Pendapatan petani duku juga meningkat,” kata Alip Vancho.