Kebersihan merupakan salah satu masalah klasik sebuah wilayah hunian, persoalan serius yang dialami hampir semua Desa di Indonesia termasuk Desa Muara Panco Barat. Mengubah prilaku warga untuk hidup bersih memang sulit. Namun, untuk menuju perubahan prilaku, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Dengan mengadakan lomba kebersihan Kampung dinilai layak dijadikan strategi dalam upaya meningkatkan kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan. Walaupun masih ada sebagian masyarakat yang kurang taat dalam mengikuti aturan-aturan kebersihan, terutama dalam membuang sampah. Masyarakat kurang taat dengan waktu dan tempat pembuangan sampah. Hal inilah yang tengah dihadapi Pemerintahan Desa Muara Panco Barat untuk menjadikan Desa-nya menjadi Desa Bersih.
Kendala lain yang juga dihadapi Pemerintahan Desa Muara Pancoi Barat pengelola kebersihan adanya pembuangan sampah oleh masyarakat di sembarang tempat. Disatu sisi perlu dicatat meningkatnya volume sampah di beberapa tempat di sudut Desa, terutamanya lagi di di Got-got depan rumah warga, erat kaitannya dengan jumlah penduduk. Belum lagi sampah-sampah dari alam dan tumbuh-tumbuhan.
Bangkitkan Prilaku Bersih Melalui Lomba Menghadapi kenyataan permasalahan kebersihan lingkungan, terutamanya belum maksimalnya partisipasi peran serta masyarakat dalam ikut mengelola kebersihan lingkungan. Beberapa waktu lalu, Salah satu perangkat Desa, Jammatul Muslimin mengeluarkan ide cerdas dan cemerlang dalam memompa peran serta warga Muara Panco Barat dalam mengelola kebersihan melalui lomba kebersihan lingkungan Kampung. Gagasan lomba kebersihan ini barang tentu memacu semangat masing-masing Kampung dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Tidak semata-mata kebersihan masing-masing lingkungan, namun lomba kebersihan ini juga akan memperindah Desa Muara Panco Barat. Tidak bisa dipungkiri sejak mulai diwacanakannya lomba pertama kalinya ini, masyarakat Desa Muara Panco Barat bergiat diri melakukan aktivitas kebersihan di lingkungan kampong masing-masing.
Lomba kebersihan antar Kampung yang pertama kali dilaksanakan, penilaiannya tidak semata-mata menialai kebersihan sesaat. Sebaliknya lebih menekankan pada perilaku masyarakat untuk hidup bersih. Melihat masih cukup banyaknya warga yang tak mempedulikan kebersihan lingkungan. Misalnya saja kebiasaan membuang sampah sembarangan, dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada dilingkungannya. Atau masih ada diantara warga membuang sampah ke dalam saluran got yang ada di depan rumah. Kebiasaan asal buang tersebut, tentu saja akan memunculkan persoalan baru. Seperti sumber penyakit dan bau tidak sedap. Demikian juga dengan kebiasaan membuang sampah di got, yang masih banyak dilakukan masyarakat. Bagi mereka yang berada di hulu mungkin tidak ada masalah. Tapi mereka yang bermukim dihilir yang akan merasakan dampaknya. Padahal jika terjadi musibah, merupakan ancaman bagi banyak orang. Sesungguhnya yang terpenting bagaimana menumbuhkan perilaku hidup bersih dikalangan warga. Jika perilaku hidup bersih sudah menjadi kebiasaan, dapat dipastikan lingkungan akan menjadi bersih.
Menilai sebuah Kampung dari segi kebersihan, tentu akan membawa dampak yang positif, jika dilakukan terus menerus dengan kesadaran warga Kampung. Ada tidak lomba kebersihan, Kampung mestinya tetap bersih, termasuk lingkungannya. Tingkat kebersihan tersebut sangat tergantung dari penduduk Kampung. Jika penduduknya tidak tertib dan taat jadwal dalam membuang sampah, masih berprilaku tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan, maka akan memiliki konsekwensi kurang sadarnya masyarakat tersebut dengan kebersihan. Kebersihan memiliki hubungan langsung dengan tertibnya warga Kampung dalam memenuhi administrasi desa, termasuk dalam memanfaatkan lingkungan untuk lahan mencari penghidupan setiap hari. Bagaimana lingkungan Kampung mau bersih jika warga Kampung masih tidak tertib dan tidak peduli terhadap kebersihan yang berdampak pada kualitas kesehatan masyarakat setempat?
Biasanya pelaksanaan sebuah perlombaan, lebih mengutamakan hadiah yang diperebutkan. Akan tetapi berbeda dengan lomba kebersihan yang dilaksanakan oleh Desa Muara Panco Barat . Sasaran yang ingin dicapai bukan saja bersih pada saat lomba, namun lebih dari itu melalui lomba kebersihan Kampung masyarakat diharapkan termotivasi dan terbiasa melakukan kebersihan dilingkungan Kampungnya masing-masing. Sasarannya lomba bukanya sekadar mencari siapa yang mampu mengelola kebersihan pada saat lomba tapi terpenting bagaimana dengan kegiatan ini bisa mengubah prilaku warga agar hidup bersih. Program kepedulian terhadap kebersihan memang harus dimulai dari hal-hal yang praktis. Peduli lingkungan hendaknya menjadi budaya warga. Lomba semacam ini jangan hanya di Desa Muara Panco Barat saja, namun bagaimana lomba kebersihan ini menjalar ke desa lainnya di Kabupaten Merangin ini, tentunya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Merangin dalam mengelolanya, agar ke depan Kabupaten Merangin tidak lagi dikelilingi masalah kebersihan.
Penulis : Mohd Khalid (Kaur Umum Desa Muara Panco Barat ).